Selasa, 15 November 2022

Keberagaman Budaya

Keberagaman Budaya di SMP N 1 Tengaran

 

RAGAM BUDAYAKU

SEKOLAHKU

SMP Negeri 1 Tengaran adalah salah satu sekolah menengah pertama tertua yang ada di Kabupaten Semarang. Sekolah ini terletak di Kecamatan Tengaran, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Semarang yang memiliki berbagai bentuk keberagaman budaya, antara lain: bahasa, upacara adat, kesenian. Diantara keberagaman budaya yang ada tersebut, upacara adat dan kesenian adalah ragam budaya yang disetiap daerahnya memiliki ciri khas tersendiri.


Keanekaragaman budaya yang ada di sekitar SMP Negeri 1 Tengaran seperti acara Sadranan yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh mayotitas masyarakat dusun dan akan berbeda waktu serta cara merayakannya. Selain itu, keanekaragaman disekitar sekolah tersebut adalah banyaknya seni yang tumbuh dan berkembang seperti seni lukis, seni tari, seni pahat, dan lain-lain.

KERAGAMAN BUDAYA

Seni lukis

            Seni lukis merupakan salah satu reportoar seni yang sangat berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat di Kecamatan Tengaran. Hal ini dikuatkan dengan banyaknya sanggar lukis yang ada di Tengaran dan banyak siswa-siswi SMP Negeri 1 Tengaran yang memiliki bakat dan minat dalam dunia seni lukis.

            Salah satu sanggar seni lukis yang ada di Tengaran yaitu Sanggar Lukis Boodee. Selain melukis, sanggar ini juga memfokuskan pada bimbingan menggambar, kaligrafi, dan batik lukis.

(1.1. dok google. Sanggar Lukis Boodee)

Selain peminat umum, sanggar ini juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk membantu mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang seni lukis dengan cara Jemput Bola sebagai bentuk promosi dari Sanggar Lukis Boodee.

 

(1.2. dok google. Sanggar Lukis Boodee)

Seni Tari

Ragam seni tari yang berkembang adalah kesenian rakyat seperti Reog, Kuda Lumping, Saleho, Angguk, Topeng Ireng, Gedruk, Barongan Senterewe,  dan Prajuritan.

 

(1.3. dok CP Channel Treen. Jaran Kepang Klasik Karangduren, Tengaran )

Kesenian kuda lumping yang berkembang secara bentuk sajian hampir sama. Perbedaan dengan kesenian kuda lumpinng lainnya terletak  pada ukuran properti kuda kepang yang digunakan serta kreasi kostum yang dikenakan. 

1.4. dok Turonggo Laras Cemeti. Kesenian Saleho)

Kesenian saleho merupakan kesenian baru yang memiliki tema perpaduan atau akulturasi dari budaya Jawa dan Bali yang dikemas dengan nuansa kekinian.  Hal ini dibuktikan dengan kreasi alat musik serta penggarapan musik yang digunakan sebagai iringan dan tata lampu yang lebih bermacam warna. Ragam gerak dan kostum tari adalah perpaduan kreasi Jawa dan Bali.


(1.5. dok SMP Negeri 1 Tengaran. Kesenian Angguk)

Desa Tengaran memiliki kesenian asli yaitu angguk klasik. Kesenian angguk merupakan kesenian yang bernafaskan Islami. Hal ini dapat dilihat dari alat musik yang dipakai yaitu seperangkat rebana dan alat bantu keyboard serta lantunan syair yang dilagukan. Angguk merupakan salah satu kesenian yang hampir punah di Tengaran. Melihat fenomena tersebut SMP Negeri 1 Tengaran memiliki upaya untuk tetap melestarian kesenian angguk tersebut dengan mengadakan acara Pentas Budaya yang bertujuan untuk melestarikan kesenian angguk serta memperkenalkannya kepada masyarakat.  

Gedruk dan Topeng Ireng merupakan kesenian tari rakyat yang berupa kreasi baru. Kreasi yang dilakukan terlihat pada kostum, musik, dan ragam gerak.


(1.6. dok Turonggo Laras Cemeti. Topeng Ireng)

Secara umum kesenian ini seperti kesenian kuda lumping tetapi dalam penyajiannya tidak menggunakan properti dan berfokus pada kekuatan kaki. 

 

(1.7. dok Turonggo Laras Cemeti. Kesenian Gedruk)

Kerincing dengan jumlah yang sangat banyak yang dikenakan pada pergelangan kaki menjadi ciri khas dari kedua kesenian tersebut. Perbedaannya terletak pada kostum yang dikenakan serta susunan tari yang dipertunjukkan.

Seni Teater

(1.8. dok Portal Seni Serasi. Ketoprak Langen Ngesti Utomo, Tengaran)

Salah satu teater yang berkembang di masyarakat Tengaran adalah Ketoprak. Ketoprak hingga saat ini masih eksis dimasyarakat dan banyak diminati oleh semua kalangan.

Seni Musik

Karawitan dan rebana adalah genre musik yang berbeda. Karawitan adalah seni musik yang menggunakan Gamelan Jawa dengan macam-macam gending yang dibawakan sesuai kebutuhan. Biasanya digunakan dalam upacara adat atau acara-acara yang berbau kedaerahan. Sedangkan rebana biasanya disajikan dalam acara- acara keagamaan.

(1.9. dok SMP Negeri 1 Tengaran. Rebana)

SMP Negeri 1 Tengaran menjadikan karawitan dan rebana sebagai ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didiknya.

MARI KITA LESTARIKAN

Keragaman budaya tersebut tidak menjadikan penghalang bagi SMP Negeri Tengaran dan masyarakat sekitar apabila disikapi dengan bijak. Keberagaman ini malah menjadikan kita semakin kaya akan macam-macam bentuk kebudayaan yang berkembang khususnya di SMP Negeri 1 Tengaran dan sekitarnya. Kita sebagai warga negara Indonesia harus ikut melestarikan budaya daerah asli peninggalan nenek moyang kita supaya tetap lestari dan tidak punah.

17 komentar:

  1. grisata mencoba untuk selalu melestarikan budaya lokal....

    BalasHapus
  2. Luar biasa untuk SMP Negeri 1 Tengaran yang memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya daerah. Lanjutkan!

    BalasHapus
  3. Pelestarian budaya ditanamkan pada warga grisata, utamanya dengan ekskul untuk siswa siswi nya. Bukti cinta budaya menjadi juara tari dan musik tradisional... Teruskan berkarya grisata jaya!

    BalasHapus
  4. Generasi penerus sll berjuang untk melestarikan budaya bangsa

    BalasHapus
  5. Ayo lestarikan budaya yang ada disekitar kita

    BalasHapus
  6. budaya indonesia yang wajib kita lestarikan..

    BalasHapus
  7. Pagi pagi minum teh anget
    Minumnya bersama Bu Wijaya
    Grisata kamu keren banget
    Semangat berkarya terus ya

    BalasHapus
  8. Grisata luar biasa. Memiliki kesadaran yang tinggi akan kelestarian budaya.

    BalasHapus
  9. Grisata hebat, memiliki kesadaran untuk melestarikan kebudayaan

    BalasHapus
  10. Luar biasa anak-anak Grisata.. Terus lestarikan budaya kita yang adi luhung

    BalasHapus